Aplikasi Pembelajaran Geografi Untuk Siswa Smp Kelas Vii Berbasis Multimedia
ABSTRAK
Geografi merupakan salah satu bidang studi yang dipelajari di sekolah menengah atas. Banyak yang beropini bahwa geografi menjadi salah satu pelajaran yang kurang diminati. Terkadang siswa memerlukan visualisasi untuk membantu abtraksi mereka terhadap materi yang bagi mereka relatif gres ini. Selama ini metode pembelajaran yang diterapkan kebanyakan masih bersifat konvensional,di dalam penyampaiannya masih memakai media papan tulis serta sebatas gambar dari buku. Salah satu solusi untuk memecahkan permasalahan ini ialah dengan dibuatnya suatu aplikasi multimedia pembelajaran geografi sebagai media pembelajaran.
Pada kiprah simpulan ini telah dibentuk aplikasi multimedia untuk membantu para siswa berguru geografi terutama pada cuilan Bentuk Muka Bumi. Metode yang digunakan dalam perancangan dan pembuatan aplikasi ini ialah metode pengembangan multimedia yang terdiri dari enam tahapan yaitu konsep (concept), perancangan (design), pengumpulan materi (material collecting), pembuatan aplikasi (assembly), pengujian (testing) dan penyimpanan (distribution) ), namun pada aplikasi ini hanya hingga pada tahap pengujian (testing). Aplikasi ini dibangun memakai Adobe Flash CS 3 Professional.
Aplikasi ini merupakan alternatif media pembelajaran geografi yang pada mulanya masih bersifat konvensional. Materi yang dibahas dalam aplikasi pembelajaran geografi ini ialah Bentuk Muka Bumi yang mencakup ; Proses Alam Endogen, proses Alam Eksogen dan Batu-Batuan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada SMP (SMP) kelas VII diajarkan beberapa materi gres untuk meningkatkan pemahaman para siswa. Materi yang diberikan diantaranya ; bentuk muka bumi, peta, atlas globe, atmosfer dan masih banyak lagi. Materi-materi tersebut dipelajari dalam mata pelajaran geografi. Banyak siswa beropini bahwa geografi merupakan pelajaran sulit diterima, khususnya pada materi bentuk muka bumi. Pada materi ini membahas wacana ; proses alam endogen, batu-batuan, dan proses alam eksogen. Terkadang siswa membutuhkan visualisasi untuk membantu pemahaman mereka terhadap materi yang diberikan. Selama ini metode pembelajaran yang diberikan masih bersifat konvensional, di dalam penyampaiannya masih memakai media papan tulis dan gambar dari buku. Hal ini yang membuat kurangnya minat berguru geografi dengan materi bentuk muka bumi. Kurangnya kemudahan dan media pembelajaran yang ada, juga membuat para guru tidak bisa berbuat banyak dalam memberikan materi yang diberikan, sebab guru tidak sanggup menyajikan semua benda dan kejadian yang terdapat dalam materi pembelajaranan ibarat ; letusan gunung berapi, batu-batuan dan sebagainya.
Agar materi gampang dipahami, siswa memerlukan peraga atau citra yang membuat mereka sanggup terlibat eksklusif dalam materi yang dibahas. Faktor guru sangat kuat dalam membuatkan pemahaman siswa dalam mendapatkan materi.. Begitu juga dalam pembelajaran, seorang guru harus mempunyai metode-metode pembelajaran yang memudahkan siswa untuk memahami meteri pelajaran yang diberikan.
Dengan adanya multimedia maka akan mempermudah siswa dalam memahami materi yang diberikan, serta membantu para guru dalam membuatkan metode pembelajaran mereka. Multimedia merupakan perpaduan antara banyak sekali media yang berupa teks, gambar, bunyi animasi dan video yang telah dikemas menjadi file digital, digunakan untuk memberikan pesan kepada publik.
Untuk itu perlu sebuah aplikasi multimedia yang sanggup menawarkan kemudahan-kemudahan dan ketertarikan siswa dalam memahami materi pembelajaran geografi khususnya pada materi bentuk muka bumi dengan baik.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang persoalan di atas, rumusan persoalan ialah bagaimana membangun aplikasi multimedia pembelajaran geografi untuk siswa SMP kelas VII, khususnya pada materi bentuk muka bumi.
1.3 Batasan Masalah
Permasalahan dalam kiprah simpulan ini dibatasi pada
1. Materi yang terdapat dalam Aplikasi pembelajaran ini berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Standar Isi Tahun 2006
2. Materi Geografi yang dibahas mencakup ; Proses Alam Endogen, Proses Alam Eksogen dan Batuan.
3. Evaluasi dari materi pembelajaran berupa soal pilhan ganda.
4. Materi Geografi yang dibahas terdapat pada cuilan Bentuk Muka Bumi.
5. Aplikasi ini berbasis Multimedia yang dibangun dengan Adobe Flash Cs3.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini diharapkan sanggup menghasilkan aplikasi pembelajaran Geografi untuk membantu dalam pembelajaran khususnya siswa SMP kelas VII berbasis multimedia.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat kiprah simpulan ini ialah sebagai media pembelajaran yang sanggup membantu siswa biar sanggup memahami materi yang diberikan serta sebagai media untuk membantu guru SMP kelas VII dalam menawarkan materi pembelajaran geografi biar lebih bervariasi.
1.6 Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi yang digunakan dalam Aplikasi Pembelajaran Geografi Untuk Siswa SMP Kelas VII Berbasis multimedia ini memakai metodologi pengembangan multimedia yang dikenalkan oleh Sutopo. Tahapan pengembangan sistem multimedia meliputi:
1. Concept
2. Design
3. Material Collecting
4. Assembly
5. Testing
6. Distribution
Dalam kiprah simpulan ini ini tahapan yang akan dilaksanakan hanya hingga pada tahap Testing. Distribution dilakukan hanya sebatas kompilasi dan menjalankan program.
1.7 Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan penelitian ini ialah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini bertujuan agar pembaca sanggup mengetahui arah dan tujuan tugas akhir ini, dimulai dengan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi dan sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Bab ini berisi pengertian dan teori yang menjadi landasan penelitian dan mendasari tugas akhir yang dilakukan dalam pembuatan aplikasi multimedia sebagai alat bantu bimbing geografi bentuk muka bumi Sekolah Menegah Pertama (SMP) kelas VII. Pengertian dan teori tersebut meliputi; aplikasi, pembelajaran, multimedia, storyboards, struktur navigasi, software yang digunakan dan materi geografi kelas VII.
BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN
Bab ini membahas konsep dan perancangan perangkat lunak serta klarifikasi wacana perangkat lunak.
BAB IV IMPLEMENTASI
Bab ini mengutarakan tentang manual jadwal yang menjelaskan cara penggunaan sistem tersebut, menjalankan jadwal aplikasi, serta cara pembuatan program.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan cuilan simpulan yang berisi kesimpulan dan saran dari pembahasan ysang telah disusun.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Aplikasi
Aplikasi merupakan suatu jadwal yang dibentuk oleh pemakai yang ditunjukan untuk melaksanakan suatu kiprah khusus. Aplikasi ini biasanya dikelompokan menjadi dua, yaitu jadwal apliaksi seba guna dan jadwal aplikasi spesifik (Kadir, 2002).
Program aplikasi serbaguna ialah jadwal aplikasi yang sanggup digunakan oleh pemakai untuk melakasnakan hal-hal yang bersifat umum (misalnya untuk membuat dokumentasi untuk mengirim surat secara elektronis) serta untuk mengotomasikan tugas-tugas individu yang bersifat berulang (misalnya untuk melaksanakan perhitungan-perhitungan yang bersifat rutin). Termaksud dalam kategori ini antara lain ialah web browser, surat elektronis, pengolahan kata (word prosessor), lembar kerja dan jadwal presentasi. Program aplikasi serbaguna sering kali disebut perangkat lunak pemakai simpulan (end user ) (Kadir, 2002).
Program aplikasi spesifik ialah jadwal yang ditunjukan untuk menangani hal-hal yang bersifat spesifik,misalnya jadwal pada sistem pos (point of sale) dan ATM. Termaksud dalam katagori ini ialah jadwal yang disebut sebagai paket aplikasi atau perangkat lunak paket,contohnya DEAC EASY ACCOUNTING (DEA) yang digunakan untuk menanani persoalan akuntansi (Kadir, 2002).
2.2 Multimedia
Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin, nouns) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (Bahasa Latin) yang berarti sesuatu yang digunakan untuk memberikan atau membawa sesuatu. Kata medium dalam American Heritage Electronic Dictionary (1991) juga diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi (Rachmat, 2005).
Beberapa definisi multimedia berdasarkan beberapa mahir diantaranya:
- Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini sanggup berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban dkk, 2002)
- Alat yang sanggup membuat presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video (Robin dan Linda, 2001)
- Multimedia dalam konteks komputer berdasarkan Hofstetter (2001) adalah: pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, video, dengan memakai tool yang memungkinkan pemakai berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.
- Multimedia sebagai perpaduan antara teks, grafik, sound, animasi, dan video untuk memberikan pesan kepada publik (Wahono, 2007).
- Multimedia merupakan kombinasi dari data text, audio, gambar, animasi, video, dan interaksi (Zeembry, 2008).
- Multimedia (sebagai kata sifat) ialah media elektronik untuk menyimpan dan menampilkan data-data multimedia (Zeembry, 2008).
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka sanggup disimpulkan bahwa multimedia merupakan perpaduan antara banyak sekali media (format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi, dll. yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk memberikan pesan kepada publik.
Pemanfaatan multimedia sangatlah banyak diantaranya untuk: media pembelajaran, game, film, medis, militer, bisnis, desain, arsitektur, olahraga, hobi, iklan/promosi, dan lain lain. (Wahono, 2007). (
Gambar 2.1 Struktur Navigasi Linier
2. Struktur Navigasi Hirarki
Struktur navigasi hirarki sering disebut struktur navigasi bercabang, yaitu merupakan suatu struktur yang mengandalkan percabangan untuk menampilkan data atau gambar pada layer dengan kriteria tertentu. Tampilan pada hidangan utama disebut master page (halaman utama satu), halaman tersebut mempunyai halaman percabangan yang disebut slave page (halaman pendukung) dan kalau dipilih aka menjadi halaman kedua, begitu seterusnya.
Gambar 2.2 Struktur Navigasi Hirarki
3. Struktur Navigasi Non Linier
Struktur navigasi non linier (tidak terurut) merupakan pengembangan dari struktur navigasi linier, hanya saja pada struktur ini diperkenankan untuk membuat percabangan. Percabangan pada struktur non linier berbeda dengan percabangan pada struktur hirarki, pada struktur ini kedudukan semua page sama, sehingga tidak dikenal adanya master atau slave page.
Gambar 2.3 Struktur Navigasi Non Linier
4. Struktur Navigasi Campuran
Struktur navigasi adonan (composite) merupakan gabungan dari struktur sebelumnya dan disebut juga struktur navigasi bebas, maksudnya ialah kalau suatu tampilan membutuhkan percabangan maka dibentuk percabangan. Struktur ini paling banyak digunakan dalam pembuatan aplikasi multimedia.
Gambar 2.4 Struktur Navigasi Campuran
2.5 Flowchart View
Dalam pengembangan aplikasi multimedia ini flowchart view akan diadaptasi dengan tahapan pengembangan multimedia interaktif yaitu menawarkan citra alir dari suatu scene (tampilan) ke scene lainnya. Dalam flowchart view sanggup dilihat komponen yang terdapat dalam suatu scene dengan klarifikasi yang diperlukan. Transisi dari scene ke scene lainnya disebutkan, disamping kekerabatan antara satu scene dengan scene lain yang dinyatakan dengan garis berikut tanda panah. Flowchart view menunjukkan link dari suatu scene ke scene lain yang dihubungkan dengan hotkey yang sanggup berupa teks, gambar atau button (Awang, 2007).
Gambar 2.5 Flowchart View
2.6 Pengembangan Aplikasi Multimedia
Banyak metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (Software Engineering), tetapi tidak pas diterapkan pada pengembangan perangkat lunak berbasis Multimedia. Setidaknya ada dua metodologi di luar metodologi pengembangan perangkat lunak biasa yang sanggup digunakan untuk pengembangan perangkat lunak berbasis multimedia. Salah satunya ialah berdasarkan Sutopo (2003), yang beropini bahwa metodologi Pengembangan multimedia terdiri dari 6 tahapan, yaitu concept, design, material collecting, assembly, testing dan distribution seperti gambar dibawah ini (
Gambar 2.6 Gambar PengembanganAplikasi Multimedia
1. Concept
Tahap concept (konsep) ialah tahap untuk memilih tujuan dan siapa pengguna jadwal (identifikasi audience). Selain itu memilih macam aplikasi (presentasi, interaktif, dll) dan tujuan aplikasi (hiburan, pelatihan, pembelajaran, dll).
2. Design
Design (perancangan) ialah tahap membuat spesifikasi mengenai arsitektur program, gaya, tampilan dan kebutuhan material/bahan untuk program.
3. Material Collecting
Material Collecting ialah tahap dimana pengumpulan materi yang sesuai dengan kebutuhan dilakukan. Tahap ini sanggup dikerjakan paralel dengan tahap assembly. Pada beberap kasus, tahap Material Collecting dan tahap Assembly akan dikerjakan secara linear tidak paralel.
4. Assembly
Tahap assembly (pembuatan) ialah tahap dimana semua objek atau materi multimedia dibuat. Pembuatan aplikasi didasarkan pada tahap design.
5. Testing
Dilakukan sehabis selesai tahap pembuatan (assembly) dengan menjalankan aplikasi/program dan dilihat apakah ada kesalahan atau tidak. Tahap ini disebut juga sebagai tahap pengujian alpha (alpha test) dimana pengujian dilakukan oleh pembuat atau lingkungan pembuatnya sendiri.
6. Distribution
Tahapan dimana aplikasi disimpan dalam suatu media penyimpanan. Pada tahap ini kalau media penyimpanan tidak cukup untuk menampung aplikasinya, maka dilakukan kompresi terhadap aplikasi tersebut.
Dalam skripsi ini tahapan yang akan dilaksanakan hanya hingga pada tahap Testing,Distribution dilakukan hanya sebatas kompilasi dan menjalanakan program.
2.7 Perangkat Lunak
Dalam membangun aplikasi ini, dibutuhkan beberapa perangkat lunak / softwere yang membantu dalam pembuatannya, antara lain ;
2.7.1 Adobe Flash CS3
Adobe Flash merupakan sarana untuk merancang aplikasi. Adobe Flash juga mempunyai sarana image editing program,kebanyakan dari sarana yang tersedia pada flash ialah untuk membuat gambar vektor, format file yang dihasilkan flash berbasis vektor, hal ini menjadikan file animasi yang dibentuk dengan flash berukuran lebih kecil sebab dengan image vector pada masing-masing frame hanya menyimpan definisi titik dan garis obyek tersebut. Sementara pada animasi bitmap yang disimpan ialah keseluruhan bobot gambar tersebut. Selain digunakan sebagai pembuat animasi, flash sanggup dimanfaatkan sebagai jadwal pembuat game.Adobe flash mempunyai beberapa kemapuan antara lain :
1. Animasi dan gambar yang dibentuk denga flash akan tetap anggun pada ukuran window dan resolusi layer berapaun. Hal ini sebab flash merupakan suatu jadwal gravis dngan sistem vektor.
2. Waktu loading baik animasi maupun game,waktunya cepat.
3. Kemampuannya sebagai jadwal pembuat web interaktif, sebab ditunjang dengan beberapa Action Script penting, sanggup dimanfaatkan untuk membuat game (Anggara, 2008).
Gambar 2.7 Tampilan Adobe Flash CS3
2.7.2 Action Script
Pemrgraman dengan ActionScript sanggup digunakan untuk pembuaan visualisasi disegala bidang terutama aplikasi interaktif. ActionScript ialah pemrograman visual berorientasi objek. Seperti JavaScript, ActionScript mempunyai istilah, tata bahasa dan struktur yang ibarat dengan bahsa pemrograman C++.
ActionScript mempunyai beberapa komponen, ibarat predefined object dan fungsi. ActionScript mengikuti sintaks (syntax), key-words, operator dan variable untuk menyimpan dan mengambil informasi. (Sutopo A.H, 2007)
2.7.3 Adobe Photoshop
Adobe Photoshop ialah perangkat lunak (software) standar editing gambar professional yang membantu anda dalam bekerja lebih efisien, mengeksplorasi kreatifitas anda dan menghasilkan gambarberkualitas untuk cetakan web dan lainnya.
Standar terbaik bagi aplikasi penyuntingan dan member komposisi professional pada foto yang digunakan oleh jutaan designer diseluruh dunia. Photoshop membuat gambar yang udah diakses kedata file, memperlancar design web, lebih cepat mengolah foto berkualitas professional dan lebih banyak lagi (Suyanto.M, 2003)
Gambar 2.8 Tampilan Photoshop CS 4
2.7.4 Adobe Premiere
Adobe Premiere adalah sebuah aplikasi yang berfungsi untuk editing atau membuat video secara sederhana. Walaupun sederhana software yang satu ini merupakan yang sangat digemari. Adobe Premiere juga software yang digunakan untuk membuat animasi multimedia secara sederhana. Kita dapat membuat animasi picture ataupun mengolah video dengan memakai software ini.
2.7.5 Cool Edit
Cool Edit ialah Aplikasi yang berfungsi untuk membuat dan editing audio. Bisa digunakan untuk pemula ataupun yang telah mahir dalam bidang editor musik. Biasanya software ini digunakan pada stasiun radio dalam pembuatan jingle atau iklan. Format yang dihasilkan sanggup kita atur ibarat WAV, MP3, WMA.
Gambar 2.10 Tampilan Cool Edit
2.8 Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi penerima didik dengan pendidik dan sumber berguru pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan sumbangan yang diberikan pendidik biar sanggup terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan perilaku dan kepercayaan pada penerima didik. Dengan kata lain, pembelajaran ialah proses untuk membantu penerima didik biar sanggup berguru dengan baik. Disisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang ibarat dengan pengajaran, tetapi bergotong-royong mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar biar penerima didik sanggup berguru dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga sanggup memengaruhi perubahan perilaku (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang penerima didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan penerima didik
Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas pengajar. Pembelajar yang mempunyai motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang bisa memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian sasaran belajar. Target berguru sanggup diukur melalui perubahan perilaku dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang kemudahan yang memandai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat penerima didik lebih gampang mencapai sasaran belajar. ( wikipedia, 2012A).
2.8.1 Materi Geografi Kelas VII
Geografi secara harafiah berarti ilmu yang mempelajari bentuk muka bumi.Sedangkan secara umum geografi ialah ilmu yang mempelajari wacana lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan insan di atas permukaan bumi.
Untuk siswa SMP kelas VII,geografi yang merupakan pelajaran gres bagi mereka. Dalam pembelajaran ini, mempunyai materi dalam dua semester yang harus dipelajari, disemester pertama yaitu (Haryati, 2007) ;
1. Bentuk Muka Bumi
dan disemester kedua ;
1. Peta,Atlas,dan Globe
2. Peta sebagai Sketsa Wilayah
3. Kondisi Geografis dan Penduduk
4. Atmosfer
5. Hidrosfer
6. Kegiatan Ekonomi Penduduk Berdasarkan Penggunaan Lahan
Tetapi dalam skripsi ini akan dibahas mengenai materi di semester satu saja yaitu mengenai Bentu Muka Bumi.
2.8.1.1 Bentuk Muka Bumi
Pada Bab bentuk muka bumi ini, menemukan bahwa bumi terus berubah sebab dua jenis tenaga, yaitu tenaga dari dalam bumi (endogen) dan tenaga dari luar bumi (eksogen). Permukaan bumi yang terdiri atas banyak sekali bentuk, ibarat gunung,lembah, tebing, bukit, danau, sungai dan sebagainya. Bentukan-bentukan tersebut dikenal sebagai relief muka bumi.
Relief ini timbul sebab adanya tenaga yang berasal dari dalam dan luar bumi. Tenaga geologi dibagi atas tenaga endogen dan eksogen. Untuk lebih memahami mengenai materi ini, sanggup membaca terlebih dahulu peta konsep dibawah ini. (Hayarti, 2007).
Gambar 2.11 Peta Konsep Pembelajaran Bentuk Muka Bumi
2.8.1.2 Proses Alam Endogen
Tenaga Endogen ialah tenaga yang berasal dari dalam bumi (dibawah lapisan lempeng bumi). Berdasarkan penyebabnya, tenaga endogen dibedakan atas tiga jenis, yaitu tektonisme, vulkanisme, dan gempa.
Gambar 2.12 Gunung meletus, salah satu dampak tenaga endogen
2.8.1.3 Batuan
Kulit bumi atau kerak bumi terbentuk dari banyak sekali jenis batuan. Batuan ialah benda alam yang keras terbentuk dari unsur-unsur dan mineral yang saling melekat, sanggup pula terbentuk dari jasad makhluk hidup. Berdasarkan proses terbentuknya, batuan dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan (metamorf).
Gambar 2.13 Batuan Metamorf
2.8.1.4 Proses Alam Eksogen
Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar bumi yang membentuk relief permukaan bumi. Tenaga eksogen ini berupa proses penghancuran yang sanggup menjadikan perubahan bentuk muka bumi. Proses tersebut sanggup terjadi secara kimia (mekanik), organik (biologis), maupun secara kimiawi. Tenaga eksogen mencakup pelapukan, erosi, dan sedimentasi.
Gambar 2.14 Pelapukan biologi, salah satu rujukan proses alam eksogen
2.8.2 Kurikulum
Kurikulum TingkatSatuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan dimasing masing satuan pendidikan di Indonesia. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun anutan 2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah. Pada prinsipnya, KTSP merupakan cuilan yang tidak terpisahkan dari SI, namun pengembangannya diserahkan kepada sekolah biar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu sendiri. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.. Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang memuat:
1. kerangka dasar dan struktur kurikulum,
3. kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan pendidikan,
4. kalender pendidikan.
Pemberlakuan KTSP, sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 wacana Pelaksanaan SI dan SKL, ditetapkan oleh kepala sekolah sehabis memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah. Dengan kata lain, pemberlakuan KTSP sepenuhnya diserahkan kepada sekolah, dalam arti tidak ada intervensi dari Dinas Pendidikan atau Departemen Pendidikan Nasional. Penyusunan KTSP selain melibatkan guru dan karyawan juga melibatkan komite sekolah serta bila perlu para mahir dari perguruan tinggi tinggi setempat. Dengan keterlibatan komite sekolah dalam penyusunan KTSP maka KTSP yang disusun akan sesuai dengan aspirasi masyarakat, situasi dan kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat. (wikipedia, 2012B).
2.9 Studi Pustaka
Tugas simpulan yang serupa juga pernah dilakukan oleh Tri Yuliani Putri,mahasiswi AMIKOM teknik informatika angkatan 2009 dengan judul “Aplikasi Multimedia sebagai Media Pengembangan Kreatifitas Menggambar untuk Anak-Anak pada Taman Kanak-kanak ISLAM AZHAR 31 YOGYAKARTA”. Pada penelitian tersebut dibahas mengenai pembelajaran untuk membuatkan kreatifitas menggambar untuk belum dewasa berbasis multimedia dengan output berupa gambar, teks dan suara. Tugas simpulan milik Tri Yuliani juga memakai metodologi Pengembangan Aplikasi Multimedia yang di kembangkan oleh Mc Leoad yang mencakup ; mendefinisikan masalah, merancang konsep, menulis naskah, merancang isi, memproduksi sistem, melaksanakan pengujian pemakaian, penggunaan sistem, dan pemeliharaan sistem.
Sedangkan pada kiprah simpulan ini membahas pembelajaran Geografi perihal Bentuk Muka Bumi untuk siwa kelas VII berbasis multimedia yang dilengkapi dengan unsur multimedia berupa teks, gambar, suara, video dan animasi. Pada kiprah simpulan ini memakai metodologi yang dikenalkan oleh Sutopo dan Luther yang mencakup Concept, Design, Material Collecting, Assembly, Testing, Distribution.
BAB III
KONSEP DAN PERANCANGAN
3.1 Konsep
Pada proses pembelajaran geografi khususnya bentuk muka bumi yang terjadi selama ini, siswa-siswa hanya terfokus pada buku pelajaran atau pengetahuan, tanpa ada interaksi yang efektif. Hal ibarat ini sering kali membuat kemampuan belum dewasa didalam menyerap ilmu yang diberikan menjadi minim. Kurangnya alat bantu peraga dalam proses berguru mengajar merupakan salah satu faktor kenapa siswa SMP menjadi cepat bosan dan tidak tertarik pada pengetahuan yang diberikan.
Aplikasi yang dibentuk memerlukan gambar, video dan animasi yang ditampilkan secara menarik sehingga siswa-siswa lebih antusias untuk belajar. Konsep yang disampaikan harus mempunyai tujuan yang terperinci untuk mempermudah penggunaan informasi yang disampaikan pada aplikasi pembelajaran geografi untuk siswa SMP kelas VII berbasis multimedia ini.
Judul : Aplikasi pembelajaran geografi untuk siswa SMP kelas VII berbasis multimedia. Image (grafik) : Menggunakan format file JPG dan PNG. Audio : Menggunakan musik instrumental dan narasi berformat MP3 dan WAV. Video : Menggunakan format FLV dan MP4. Animasi : Menggunakan Animasi Flash. Script : Menggunakan Action script. |
3.2 Perancangan
Perancangan merupakan suatu citra sistem perangkat lunak yang akan dibuat. Tujuan dari perancangan ialah untuk menawarkan citra secara umum kepada user tentang sistem gres yang telah dibentuk dan untuk menawarkan citra peranangan yang lengkap sebagai penuntun bagi programmer dalam membangun sistem. Perancangan ini mencakup ; struktur navigasi dan stroryboard.
3.2.1 Struktur Navigasi
Struktur Navigasi yang digunakan dalam pembuatan aplikasi pembelajaran geografi untuk siswa SMP kelas VII berbasis multimedia ini ialah struktur navigasi hirarki. Konsep navigasi ini dimulai dari hidangan yang menjadi halaman utama atau halaman awal. Dari halaman awal dibentuk beberapa cabang ke halaman level 1 dan dikembangkan lagi menjadi beberapa cabang tergantung penggunanya.
Gambar 3.1 Struktur Navigasi Hirarki
Keterangan dari gambar sistem hirarki diatas, sebagai berikut :
a. A ialah proses alam endogen. Proses Alam endogen mempunyai sub topik yaitu ;
1. Sub topik A1 ialah tektonisme. Tektonisme mempunyai sub topik yaitu ;
a) Sub topik A1.a ialah lempeng bumi
b) Sub topik A1.b ialah patahan
c) Sub topik A1.c ialah lipatan
2. Sub topik A2 ialah Vulkanisme.Vulkanisme mempunyai sub topik yaitu ;
a) Sub topik A2.a ialah tipe gunung api
b) Sub topik A2.b ialah sebaran gunung api
3. Sub topik A3 ialah gempa. Gempa mempunyai sub topik yaitu ;
a) Sub topik A3.a ialah gempa vulkanik
b) Sub topik A3.b ialah gempa tektonik
c) Sub topik A3.c ialah gempa longsoran
b. B ialah proses alam eksogen. Proses alam eksogen mempunyai sub topik, yaitu ;
1. Sub topik B1 ialah pelapukan. Pelapukan mempunyai sub topik yaitu ;
a) Sub topik B1.a ialah pelapukan biologi
b) Sub topik B1.b ialah pelapukan fisika
c) Sub topik B1.c ialah pelapukan kimia
2. Sub topik B2 ialah sedimentasi. Sedimentasi mempunyai sub topik yaitu ;
a) Sub topik B2.a ialah sedimentasi fluvial
b) Sub topik B2.b ialah sedimentasi eolis
c) Sub topik B2.c ialah sedimentasi pantai
3. Sub topik B3 ialah erosi.Erosi mempunyai sub topik yaitu ;
a) Sub topik B3.a ialah pengikisan oleh air
b) Sub topik B3.b ialah pengikisan oleh es
c) Sub topik B3.c ialah pengikisan angin
d) Sub topik B3.d ialah pengikisan oleh air laut
c. C ialah batuan. Batuan mempunyai sub topik, yaitu ;
1. Sub topik C1 ialah batuan sedimen.Batuan sedimen mempunyai sub topik yaitu ;
a) Sub topik C1.a ialah batuan sedimen klastik
b) Sub topik C1.b ialah batuan sedimen kimia
c) Sub topik C1.c ialah batuan sedimen biogenik
2. Sub topik C2 ialah batuan beku. Batuan beku mempunyai sub topik yaitu ;
a) Sub topik C2.a ialah batuan beku luar
b) Sub topik C2.b ialah batuan beku dalam
3. Sub topik C3 ialah batuan metamorf. Batuan Metamorf mempunyai sub topik yaitu ;
a) Sub topik C3.a ialah batuan metamorf kontak
b) Sub topik C3.b ialah batuan metamorf terkubur
c) Sub topik C3.c ialah batuan metamorf regional
d. D ialah soal evaluasi.
3.2.2 Flowchart View
Flowchart view akan menunjukkan link dari suatu scene ke scene yang lainnya. Dalam flowchart view sanggup dilihat komponen yang terdapat dalam suatu scene dengan klarifikasi yang diperlukan, perpindahan dari scene ke scene lainnya dan kekerabatan antara satu scene dengan scene lain yang dinyatakan dengan garis berikut tanda panah. Flowchart view juga menunjukkan link dari suatu scene ke scene lain yang dihubungkan dengan button. Pada aplikasi ini flowchart view dimulai dengan scene intro menuju ke scene menu, dari scene hidangan terdapat empat link untuk menuju scene endogen, scene eksogen, scene batu-batuan dan scene soal yang yang diwakili oleh empat button. Pada scene endogen terdapat beberapa link yang dihubungkan dengan button seperti scene tektonisme yang dihubungkan dengan button tektonisme, scene vulkanisme dihubungkan dengan dengan button vulkanisme, scene gempa yang dihubungkan dengan button gempa, button kembali kemenu untuk kembali ke scene hidangan dan button keluar untuk keluar dari aplikasi.
Ketika menekan button tektonisme maka akan menampilkan empat buah button yaitu; button lempeng bumi untuk menuju scene lempeng bumi, button patahan untuk menuju scene patahan, button lipatan untuk menuju scene lipatan dan button video untuk menuju scene video. Pada scene video terdapat button kembali untuk menuju scene tektonisme. Jika menekan button lempeng bumi, patahan dan lipatan maka akan menuju scene masing-masing dan terdapat button animasi untuk menampilkan scene animasi serta terdapat button kembali pada scene animasi untuk kembali ke tiap-tiap scene. Pada scene vulkanisme terdapat tiga link yang diwakili oleh button tipe gunung api untuk menuju ke scene tipe gunung api, button sebaran gunung api di Indonesia untuk menuju ke scene sebaran gunung api di Indonesia dan button video untuk menuju ke scene video. Dalam scene video terdapat button kembali untuk menuju scene vulkanisme. Jika menekan button tipe gunung api dan sebaran gunung api di Indonesia maka akan menuju scene masing-masing dan terdapat button animasi untuk menampilkan scene animasi serta terdapat button kembali pada scene animasi untuk kembali ke tiap-tiap scene.
Ketika menekan button gempa maka akan menampilkan empat buah button yaitu; button gempa tektonik untuk menuju scene gempa tektonik, button gempa vulkanik untuk menuju scene gempa vulkanik, button gempa longsoran untuk menuju scene gempa longsoran dan button video untuk menuju scene video. Pada scene video terdapat button kembali untuk menuju scene gempa. Jika menekan button gempa tektonik, gempa vulkanik dan gempa longsoran maka akan menuju scene masing-masing dan terdapat button animasi untuk menampilkan scene animasi serta terdapat button kembali pada scene animasi untuk kembali ke tiap-tiap scene. Pada scene eksogen dan batu-batuan mempunyai alur yang sama dengan alur dalam scene endogen hanya mempunyai jumlah sub scene materi yang berbeda.
Dari Scene Soal terdapat button mulai yang menghubungkan scene soal dengan scene mulai untuk memulai menjawab pertanyaan. Dalam setiap pertanyaan terdapat button untuk menjawab pertanyaan serta menghubungkan scene mulai dengan scene hasil. Pada scene hasil terdapat nilai, tanggapan benar, tanggapan salah, button kembali kemenu untuk menuju scene menu, button mulai lagi unutuk menuju scene mulai dan button keluar untuk keluar dari aplikasi. (Gambar flowchart view dapat dilhat pada gambar 3.2 dihalaman 40).
3.2.3 Storyboard
Dalam pembuatan aplikasi pembelajaran geografi untuk siswa SMP kelas VII berbasis multimedia ini sanggup dipermudah dengan hidangan yang ada menjadi beberapa halaman atau urutan sehingga sanggup tersaji dengan tepat dan gampang dimengerti oleh pemakai dan merupakan salah satu tahap atau proses pembuatan suatu program. Merancang hidangan sanggup menawarkan suatu kemudahan dalam melihat struktur sistem yang dibentuk dan membuat jadwal semakin terarah. (Tabel storyboard dapat dilhat dihalaman 41).
BAB IV
IMPLEMENTASI
Pada tahap selanjutnya ialah mengimplementasikan (menerapkan) sistem. Tahap ini ditampilkan antarmuka (interface) pada aplikasi pembelajaran geografi untuk siswa smp kelas VII berbasis multimedia yang interaktif dengan memakai flash. Serta akan dijelaskan mengenai perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dalam membangun sebuah aplikasi pembelajaran yang interaktif beserta potongan-potongan actionscript jadwal untuk menghubungkan file satu dengan file lainnya.
4.1 Perangkat yang digunakan
a. Spesifikasi perangkat keras dalam merancang dan mengimplemetasikan aplikasi ini mengggunakan processor Intel(R) Core(TM) 2 Duo,0GHz, Memory 3 GB of RAM, Harddisk 160 GB, Monitor, keyboard, speaker, dan mouse.
b. Perangkat lunak yang digunakan dalam membangun aplikasi ini ialah sebagai
berikut :
Katagori | Software |
Sistem Operasi | Microsoft Windows 7 |
Bahasa Pemograman | Actionscript 2.0 |
Pengolahan Program | Adobe Flash CS3 |
Pengolah Grafis | Adobe Photoshop CS3 |
Pengolahan Audio | Cool Edit |
Pengolahan Video | Adobe Premiere |
4.2 Pembahasan Aplikasi Program
Pada cuilan ini akan dibahas tampilan halaman demi halaman sesuai dengan rancangan yang sudah dibuat. Aplikasi pembelajaran geografi untuk siswa SMP kelas VII berbasis multimedia ini mempunyai tiga materi pembelajaran dan soal evaluasi. Setiap materi mempunyai pembahasan dan setiap soal penilaian terdapat dua pilihan tampilan dalam bentuk animasi dan gambar. Berikut ini ialah beberapa rujukan tampilan dari masing-masing scene yang ada dalam aplikasi ini :
4.2.1 Tampilan Halaman Intro
Halaman intro merupakan halaman pertama yang ditemui user ketika menjalankan aplikasi. Tampilan halaman intro sanggup dilihat pada Gambar 4.1
Gambar 4.1 Tampilan Halaman Awal
Berikut ini ialah listing jadwal yang terdapat pada halaman intro :
masuk.onRelease=function(){ getURL("menu.swf",_level0);} |
Modul Program 4.1 Action script halaman intro
4.2.2 Tampilan Halaman Menu
Halaman hidangan berisi empat pilihan button, yaitu tiga materi pembelajaran dan soal evaluasi. Tampilan halaman hidangan sanggup dilihat pada Gambar 4.2
Gambar 4.2 Tampilan halaman pembuka
Berikut ini ialah Listing jadwal dalam halaman ini :
stop(); but_endogen.onRelease=function() { getURL("endogen.swf",_level0); } but_eksogen.onRelease=function() { getURL("eksogen.swf",_level0); } but_batu.onRelease=function() { getURL("batuan.swf",_level0); } but_soal.onRelease=function() { getURL("soal.swf",_level0); } |
Modul Program 4.2 Action script halaman menu
4.2.3 Tampilan Halaman Endogen
Halaman endogen berisi wacana klarifikasi bentuk muka bumi secara endogen. Terdapat tiga pilihan button, yaitu tektonisme, vulkanisme dan gempa. Tampilan halaman endogen sanggup dilihat pada Gambar 4.3
Gambar 4.3 Tampilan halaman endogen
Berikut ini ialah Listing jadwal dalam halaman ini :
stop(); but_endogen._x= but_tektonis._x; but_vulkanisme._x = but_tektonis._x; but_gempa._x = but_vulkanisme._x; but_vulkanisme._y = but_tektonis._y+60; but_gempa._y = but_vulkanisme._y+60; but_endogen.y = but_tektonis.y-80; but_video._visible = false; but_animasi._visible = false; but_lempengbumi._visible = false; but_patahan._visible = false; but_lipatan._visible = false; but_tipegunung._visible = false; but_sebarangunung._visible = false; but_gempatektonik._visible = false; but_gempavulkanik._visible = false; but_gempalongsoran._visible = false; |
Modul Program 4.3 Action script halaman endogen
but_endogen.onRelease=function()
{
gotoAndStop(1);
but_tektonis.enabled=true;
but_vulkanisme.enabled=true;
but_gempa.enabled=true;
}
but_keluar.onRelease=function()
{
fscommand("quit",true);
}
but_kemenu.onRelease=function()
{
getURL("menu2.swf",_level0);
}
Sound1 = new Sound();
Sound1.attachSound("backsound");
Sound1.start(0,999);
but_on.onRelease = function ()
{ gotoAndStop(2);
stopAllSounds();
}
but_off.onRelease = function ()
{ gotoAndStop(1);
Sound1 = new Sound();
Sound1.attachSound("backsound");
Sound1.start();
}m_endogen.but_next.onRelease=function()
{
m_endogen.nextFrame();
}
m_endogen.but_back.onRelease=function()
{
m_endogen.prevFrame();
}
onEnterFrame=function()
{
if(m_endogen._currentframe==1)
m_endogen.but_back._visible=false;
else if(m_endogen._currentframe==4)
m_endogen.but_next._visible=false;
else
{
m_endogen.but_back._visible=true;
m_endogen.but_next._visible=true;
}
}
Modul Program 4.4 Lanjutan Action script halaman endogen
4.2.4 Tampilan Halaman Tektonisme
Halaman tektonisme berisi wacana klarifikasi mengenai tektonisme dan materi-materi yang terdapat dalam tektonisme. Tiga materi tersebut ialah lempeng bumi, patahan dan lipatan. Tampilan halaman tektonisme sanggup dilihat pada Gambar 4.4
Gambar 4.4 Tampilan halaman tektonisme
Berikut ini ialah Listing jadwal dalam halaman ini :
but_tektonis.onRelease=function()
{
gotoAndStop(2);
but_lempengbumi._visible = true;
but_patahan._visible = true;
but_lipatan._visible = true;
but_tipegunung._visible = false;
but_sebarangunung._visible = false;
but_gempatektonik._visible = false;
but_gempavulkanik._visible = false;
but_gempalongsoran._visible = false;
but_video._visible = true;
but_animasi._visible = false;
Modul Program 4.5 Action script halaman tektonisme
but_lempengbumi._x = but_tektonis._x;
but_patahan._x = but_lempengbumi._x;
but_lipatan._x = but_patahan._x;
but_lempengbumi._y = but_vulkanisme._y+20;
but_patahan._y = but_lempengbumi._y+55;
but_lipatan._y = but_patahan._y+60;
but_vulkanisme._y = but_patahan._y+100;
but_gempa._y = but_vulkanisme._y+60;
this.enabled=false;
but_vulkanisme.enabled=true;
but_gempa.enabled=true;
}
Modul Program 4.6 Lanjutan Action script halaman tektonisme
4.2.5 Tampilan Halaman Video Tektonisme
Halaman video tektonisme menampilkan cuplikan video mengenai tektonisme. Tampilan halaman video tektonisme sanggup dilihat pada Gambar 4.5
Gambar 4.5 Tampilan halaman tektonisme
Berikut ini ialah Listing jadwal dalam halaman ini :
v_tektonis._visible = false;
v_tektonis.stop();
v_tektonis.but_back.onRelease = function()
{
v_tektonis._visible = false;
v_tektonis.gotoAndStop(1);
v_tektonis.stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(1);
Sound1 = new Sound();
Sound1.attachSound("backsound");
Sound1.start(0,999);
but_endogen.enabled=true;
but_lempengbumi.enabled=true;
but_patahan.enabled=true;
but_vulkanisme.enabled=true;
but_lipatan.enabled=true;
but_gempa.enabled=true;
but_kemenu.enabled=true;
but_keluar.enabled=true;
m_sound.but_on.enabled=true;
m_sound.but_off.enabled=true;
}
but_video.onRelease = function()
{
v_tektonis._visible = true;
stopAllSounds();
v_tektonis.gotoAndStop(1);
but_endogen.enabled=false;
but_tektonis.enabled=false;
but_lempengbumi.enabled=false;
but_patahan.enabled=false;
but_lipatan.enabled=false;
but_vulkanisme.enabled=false;
but_gempa.enabled=false;
but_kemenu.enabled=false;
but_keluar.enabled=false;
m_sound.gotoAndStop(2);
m_sound.but_on.enabled=false;
m_sound.but_off.enabled=false;
}
v_tektonis.but_play.onRelease = function()
{
v_tektonis.play();
}
v_tektonis.but_stop.onRelease = function()
{
v_tektonis.gotoAndStop(1);
}
v_tektonis.but_pause.onRelease = function()
{
v_tektonis.stop();
}
Modul Program 4.7 Action script halaman video tektonisme
4.2.6 Tampilan Halaman Lempeng Bumi
Halaman lempeng bumi berisi wacana materi wacana batas-batas lempeng bumi. Tampilan halaman lempeng bumi sanggup dilihat pada Gambar 4.6
Gambar 4.6 Tampilan halaman lempeng bumi
Berikut ini ialah Listing jadwal dalam halaman ini :
but_lempengbumi.onRelease=function()
{
gotoAndStop(3);
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
}
Modul Program 4.8 Action script halaman lempeng bumi
4.2.7 Tampilan Halaman Animasi Lempeng Bumi
Halaman animasi lempeng bumi berisi wacana ilustrasi rujukan lempeng bumi dalam tampilan animasi. Tampilan halaman animasi lempeng bumi sanggup dilihat pada Gambar 4.7
Gambar 4.7 Tampilan halaman animasi lempeng bumi
Berikut ini ialah Listing jadwal dalam halaman ini :
lempeng._visible = false;
lempeng.but_back.onRelease = function()
{
lempeng._visible = false;
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(1);
Sound1 = new Sound();
Sound1.attachSound("backsound");
Sound1.start(0,999);
}
but_animasi.onRelease = function()
{
lempeng._visible = true;
lempeng.gotoAndPlay(1);
stopAllSounds();
Soundlempeng= new Sound();
Soundlempeng.attachSound("LempengBumi");
Soundlempeng.start();
m_sound.gotoAndStop(2);
}
Modul Program 4.9 Action script halaman Animasi Lempeng Bumi
4.2.8 Tampilan Halaman Patahan
Halaman patahan berisi wacana klarifikasi wacana patahan dan jenis-jenisnya. Tampilan halaman patahan sanggup dilihat pada Gambar 4.8
Gambar 4.8 Tampilan halaman patahan
Berikut ini ialah Listing jadwal dalam halaman ini :
but_patahan.onRelease=function()
{
gotoAndStop(4);
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
}
Modul Program 4.10 Action script halaman Patahan
4.2.9 Tampilan Halaman Animasi Patahan
Halaman animasi patahan berisi wacana klarifikasi ilustrasi mengenai patahan horts dan graben. Tampilan halaman lipatan sanggup dilihat pada Gambar 4.9
Gambar 4.9 Tampilan halaman patahan
Berikut ini ialah Listing jadwal dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
graben_horst._visible = true;
graben_horst.gotoAndPlay(1);
Soundpatahan = new Sound();
Soundpatahan.attachSound("patahan");
Soundpatahan.start();
Modul Program 4.11 Action script halaman animasi patahan
4.2.10 Tampilan Halaman Lipatan
Halaman lipatan berisi wacana klarifikasi lipatan dan jenis-jenisnya. Tampilan halaman lipatan sanggup dilihat pada Gambar 4.10
Gambar 4.10 Tampilan halaman patahan
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_lipatan.onRelease=function()
{ gotoAndStop(5);
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true; }
Modul Program 4.12 Action script halaman patahan
4.2.11 Tampilan Halaman Animasi Lipatan
Halaman lipatan berisi wacana ilustrasi lipatan dalam bentuk animasi. Tampilan halaman lipatan sanggup dilihat pada Gambar 4.11
Gambar 4.11 Tampilan halaman patahan
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
lipatan.gotoAndPlay(1);
lipatan._visible = true;
Soundlipatan = new Sound();
Soundlipatan.attachSound("lipatan");
Soundlipatan.start();
}
Modul Program 4.13 Action script halaman animasi patahan
4.2.12 Tampilan Halaman Vulkanisme
Halaman vulkanisme berisi wacana klarifikasi mengenai vulkanisme dan materi-materi yang terdapat dalam vulkanisme. Terdapat dua materi dalam pembelajaran ini, materi tersebut ialah jenis-jenis gunung api dan sebaran gunung api. Tampilan halaman vulkanisme sanggup dilihat pada Gambar 4.12
Gambar 4.12 Tampilan halaman vulkanisme
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_vulkanisme.onRelease=function()
{
gotoAndStop(6);
this.enabled=false;
but_tektonis.enabled=true;
but_gempa.enabled=true;
}
Modul Program 4.14 Action script halaman vulkanisme
4.2.13 Tampilan Halaman Video Vulkanisme
Halaman video vulkanisme menampilkan cuplikan video mengenai vulkanisme. Tampilan halaman video vulkanisme sanggup dilihat pada Gambar 4.13
Gambar 4.13 Tampilan halaman video vulkanisme
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_video.onRelease = function()
{
v_vulkanis._visible = true;
stopAllSounds();
v_vulkanis.gotoAndStop(1);
}
v_vulkanis.but_play.onRelease = function()
{
v_vulkanis.play();
}
v_vulkanis.but_stop.onRelease = function()
{
v_vulkanis.gotoAndStop(1);
}
v_vulkanis.but_pause.onRelease = function()
{
v_vulkanis.stop();
}
Modul Program 4.15 Action script halaman video vulkanisme
4.2.14 Tampilan Halaman Tipe Gunung Api
Halaman tipe gunung api berisi wacana klarifikasi jenis-jenis tipe gunung api. Tampilan halaman tipe gunung api sanggup dilihat pada Gambar 4.14
Gambar 4.14 Tampilan halaman tipe gunung api
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_tipegunung.onRelease= function ()
{
gotoAndStop(7);
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
}
Modul Program 4.16 Action script halaman tipe gunung api
4.2.15 Tampilan Halaman Animasi Tipe Gunung Api
Halaman animasi tipe gunung api berisi wacana cuilan bagian dalam gunung berapi. Tampilan halaman animasi ini sanggup dilihat pada Gambar 4.15
Gambar 4.15 Tampilan halaman animasi tipe gunung api
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
gunung.gotoAndPlay(1);
gunung._visible = true;
Soundtipegunung = new Sound();
Soundtipegunung.attachSound("tipegunung");
Soundtipegunung.start();
}
Modul Program 4.17 Action script halaman animasi tipe gunung api
4.2.16 Tampilan Halaman Sebaran Gunung Api di Indonesia
Halaman sebaran gunung api di Indonesia menjelaskan wacana dua sirkum yang ada didunia. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.16
Gambar 4.16 Tampilan halaman sebaran gunung api di Indonesia
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_sebarangunung.onRelease= function ()
{
gotoAndStop(8);
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
}
Modul Program 4.18 Action script halaman sebaran gunung api di Indonesia
4.2.17 Tampilan Halaman Animasi Sebaran Gunung Api di Indonesia
Halaman animasi sebaran gunung api di Indonesia menjelaskan wacana dua sirkum yang ada didunia dengan animasi. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.17
Gambar 4.17 Tampilan halaman animasi sebaran gunung api di Indonesia
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
sirkum.gotoAndPlay(1);
sirkum._visible = true;
Soundsirkum = new Sound();
Soundsirkum.attachSound("sirkum");
Soundsirkum.start();
}
Modul Program 4.19 Action script halaman animasi sebaran gunung api di Indonesia
4.2.18 Tampilan Halaman Gempa
Halaman gempa berisi wacana klarifikasi mengenai gempa dan materi-materi yang terdapat dalam gempa. Terdapat tiga materi dalam pembelajaran ini, materi tersebut ialah gempa tektonik, gempa vulkanik dan gempa longsoran. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.18
Gambar 4.18 Tampilan halaman gempa
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_gempa.onRelease = function ()
{
gotoAndStop(9);
this.enabled=false;
but_tektonis.enabled=true;
but_vulkanisme.enabled=true;
}
Modul Program 4.20 Action script halaman gempa
4.2.19 Tampilan Halaman Video Gempa
Halaman video gempa menampilkan cuplikan video mengenai gempa. Tampilan halaman video gempa sanggup dilihat pada Gambar 4.19
Gambar 4.19 Tampilan halaman video gempa
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_video.onRelease = function()
{
v_gempa._visible = true;
stopAllSounds();
v_gempa.gotoAndStop(1);
}
v_gempa.but_play.onRelease = function()
{
v_gempa.play();
}
v_gempa.but_stop.onRelease = function()
{
v_gempa.gotoAndStop(1);
}
v_gempa.but_pause.onRelease = function()
{
v_gempa.stop();
}
Modul Program 4.21 Action script halaman video gempa
4.2.20 Tampilan Halaman Gempa Tektonik
Halaman gempa tektonik menjelaskan proses terjadinya gempa tektonik. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.20
Gambar 4.20 Tampilan halaman gempa tektonik
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_gempatektonik.onRelease=function ()
{
gotoAndStop(10);
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
}
Modul Program 4.22 Action script halaman gempa tektonik
4.2.21 Tampilan Halaman Animasi Gempa Tektonik
Halaman animasi gempa tektonik menampilkan ilustrasi terjadinya gempa tektonik dengan animasi. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.21
Gambar 4.21 Tampilan halaman animasi gempa tektonik
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
gempa_tektonik.gotoAndPlay(1);
gempa_tektonik._visible = true;
Soundgempatektonik = new Sound();
Soundgempatektonik.attachSound("gempatektonik");
Soundgempatektonik.start();
}
Modul Program 4.23 Action script halaman animasi gempa tektonik
4.2.22 Tampilan Halaman Gempa Vulkanik
Halaman gempa vulkanik menjelaskan proses terjadinya gempa vulkanik. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.22
Gambar 4.22 Tampilan halaman gempa vulkanik
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_gempavulkanik.onRelease=function ()
{
gotoAndStop(11);
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
}
Modul Program 4.24 Action script halaman gempa vulkanik
4.2.23 Tampilan Halaman Animasi Gempa Vulkanik
Halaman animasi gempa vulkanik menampilkan ilustrasi terjadinya gempa vulkanik dengan animasi. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.23
Gambar 4.23 Tampilan halaman animasi gempa vulkanik
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
gempa_vulkanik.gotoAndPlay(1);
gempa_vulkanik._visible = true;
Soundgempavulkanik = new Sound();
Soundgempavulkanik.attachSound("gempavulkanik");
Soundgempavulkanik.start();
}
Modul Program 4.25 Action script halaman animasi gempa vulkanik
4.2.24 Tampilan Halaman Gempa longsoran
Halaman gempa longsoran berisi wacana materi gempa longsoran. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.24
Gambar 4.24 Tampilan halaman gempa longsoran
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_gempalongsoran.onRelease=function()
{
gotoAndStop(12);
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
}
Modul Program 4.26 Action script halaman gempa longsoran
4.2.25 Tampilan Halaman Animasi Gempa Longsoran
Halaman animasi gempa longsoran menampilkan ilustrasi terjadinya gempa longsoran dengan animasi. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.25
Gambar 4.25 Tampilan halaman animasi gempa longsoran
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
longsor.gotoAndPlay(1);
longsor._visible = true;
Soundgempalongsoran = new Sound();
Soundgempalongsoran.attachSound("gempalongsoran");
Soundgempalongsoran.start();
}
Modul Program 4.27 Action script halaman animasi gempa longsoran
4.2.26 Tampilan Halaman Eksogen
Halaman eksogen berisi wacana klarifikasi bentuk muka bumi secara eksogen. Terdapat tiga pilihan button, yaitu pelapukan, sedimentasi dan erosi. Tampilan halaman eksogen sanggup dilihat pada Gambar 4.26
Gambar 4.26 Tampilan halaman eksogen
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_eksogen.onRelease=function ()
{ gotoAndStop(1);
but_pelapukan.enabled=true;
but_sedimentasi.enabled=true;
but_erosi.enabled=true;
}
Modul Program 4.28 Action script halaman eksogen
4.2.27 Tampilan Halaman Pelapukan
Halaman pelapukan berisi wacana klarifikasi mengenai pelapukan dan materi-materi yang terdapat dalam pelapukan. Terdapat tiga materi dalam pembelajaran ini, materi tersebut ialah pelapukan biologi, pelapukan fisika dan pelapukan kimia. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.27
Gambar 4.27 Tampilan halaman pelapukan
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_pelapukan.onRelease=function()
{ gotoAndStop(2);
this.enabled=false;
but_sedimentasi.enabled=true;
but_erosi.enabled=true;
}
Modul Program 4.29 Action script halaman pelapukan
4.2.28 Tampilan Halaman Video Pelapukan
Halaman video pelapukans menampilkan cuplikan video mengenai pelapukan. Tampilan halaman video pelapukan sanggup dilihat pada Gambar 4.28
Gambar 4.28 Tampilan halaman video pelapukan
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_video.onRelease = function()
{
v_pelapukan._visible = true;
stopAllSounds();
v_pelapukan.gotoAndStop(1);
}
v_pelapukan.but_play.onRelease = function()
{
v_pelapukan.play();
}
v_pelapukan.but_stop.onRelease = function()
{
v_pelapukan.gotoAndStop(1);
}
v_pelapukan.but_pause.onRelease = function()
{
v_pelapukan.stop();
}
Modul Program 4.30 Action script halaman video pelapukan
4.2.29 Tampilan Halaman Pelapukan Biologi
Halaman pelapukan biologi berisi wacana materi pelapukan biologi. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.29
Gambar 4.29 Tampilan halaman pelapukan biologi
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
stop();
but_pelapukanbiologi.onRelease=function()
{
gotoAndStop(3);
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
}
Modul Program 4.31 Action script halaman pelapukan biologi
4.2.30 Tampilan Halaman Animasi Pelapukan Biologi
Halaman animasi pelapukan biologi menampilkan ilustrasi terjadinya pelapukan biologi dengan animasi. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.30
Gambar 4.30 Tampilan halaman animasi pelapukan biologi
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
pelapukan_biologi.gotoAndPlay(1);
pelapukan_biologi._visible = true;
Soundpelapukanbiologi = new Sound();
Soundpelapukanbiologi.attachSound("pelapukanbiologi");
Soundpelapukanbiologi.start();
}
Modul Program 4.32 Action script halaman animasi pelapukan biologi
4.2.31 Tampilan Halaman Pelapukan Fisika
Halaman pelapukan fisika berisi wacana materi pelapukan fisika. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.31
Gambar 4.31 Tampilan halaman pelapukan fisika
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_pelapukanfisika.onRelease=function()
{
gotoAndStop(4);
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
}
Modul Program 4.33 Action script halaman pelapukan fisika
4.2.32 Tampilan Halaman Animasi Pelapukan Fisika
Halaman animasi pelapukan fisika menampilkan ilustrasi terjadinya pelapukan fisika dengan animasi. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.32
Gambar 4.32 Tampilan halaman animasi pelapukan fisika
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
pelapukan_fisika.gotoAndPlay(1);
pelapukan_fisika._visible = true;
Soundpelapukanfisika = new Sound();
Soundpelapukanfisika.attachSound("pelapukanfisika");
Soundpelapukanfisika.start();
}
Modul Program 4.34 Action script halaman animasi pelapukan fisika
4.2.33 Tampilan Halaman Pelapukan Kimia
Halaman pelapukan kimia berisi wacana materi pelapukan kimia. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.33
Gambar 4.33 Tampilan halaman pelapukan kimia
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_pelapukankimia.onRelease=function()
{
gotoAndStop(5);
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
}
Modul Program 4.35 Action script halaman pelapukan kimia
4.2.34 Tampilan Halaman Animasi Pelapukan Kimia
Halaman animasi pelapukan kimia menampilkan ilustrasi terjadinya pelapukan kimia dengan animasi. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.34
Gambar 4.34 Tampilan halaman animasi pelapukan kimia
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
pelapukan_kimia.gotoAndPlay(1);
pelapukan_kimia._visible = true;
Soundpelapukankimia = new Sound();
Soundpelapukankimia.attachSound("pelapukankimia");
Soundpelapukankimia.start();
}
Modul Program 4.36 Action script halaman animasi pelapukan kimia
4.2.35 Tampilan Halaman Sedimentasi
Halaman sedeimentasi berisi wacana klarifikasi mengenai sedimentasi dan materi-materi yang terdapat dalam sedimentasi. Terdapat tiga materi dalam pembelajaran ini, materi tersebut ialah sedimentasi fluvial, sedimentasi eolis dan sedimentasi pantai. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.35
Gambar 4.35 Tampilan halaman sedimentasi
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_sedimentasi.onRelease=function()
{ gotoAndStop(6);
this.enabled=false;
but_pelapukan.enabled=true;
but_erosi.enabled=true;
}
Modul Program 4.37 Action script halaman sedimentasi
4.2.36 Tampilan Halaman Video Sedimentasi
Halaman video sedimentasi menampilkan cuplikan video mengenai sedimentasi. Tampilan halaman video sedimentasi sanggup dilihat pada Gambar 4.36
Gambar 4.36 Tampilan halaman video sedimentasi
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_video.onRelease = function()
{
v_sedimentasi._visible = true;
stopAllSounds();
v_sedimentasi.gotoAndStop(1);
}
v_sedimentasi.but_play.onRelease = function()
{
v_sedimentasi.play();
}
v_sedimentasi.but_stop.onRelease = function()
{
v_sedimentasi.gotoAndStop(1);
}
v_sedimentasi.but_pause.onRelease = function()
{
v_sedimentasi.stop();
}
Modul Program 4.38 Action script halaman video sedimentasi
4.2.37 Tampilan Halaman Sedimentasi Fluvial
Halaman sedimentasi fluvial berisi wacana materi sedimentasi fluvial. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.37
Gambar 4.37 Tampilan halaman sedimentasi fluvial
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_sedimentasifluvial.onRelease=function()
{
gotoAndStop(7);
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
}
Modul Program 4.39 Action script halaman sedimentasi fluvial
4.2.38 Tampilan Halaman Animasi Sedimentasi Fluvial
Halaman animasi sedimentasi fluvial menampilkan ilustrasi terjadinya sedimentasi fuvial dengan animasi. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.38
Gambar 4.38 Tampilan halaman animasi sedimentasi fluvial
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
sedimentasi_fluvial.gotoAndPlay(1);
sedimentasi_fluvial._visible = true;
Soundsedimentasifluvial = new Sound();
Soundsedimentasifluvial.attachSound("sedimentasifluvial");
Soundsedimentasifluvial.start();
}
Modul Program 4.40 Action script halaman animasi sedimentasi fluvial
4.2.39 Tampilan Halaman Sedimentasi Eolis
Halaman sedimentasi eolis berisi wacana materi sedimentasi eolis. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.39
Gambar 4.39 Tampilan halaman sedimentasi eolis
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_sedimentasieolis.onRelease=function()
{
gotoAndStop(8);
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
}
Modul Program 4.41 Action script halaman sedimentasi eolis
4.2.40 Tampilan Halaman Animasi Sedimentasi Eolis
Halaman animasi sedimentasi eolis menampilkan ilustrasi terjadinya sedimentasi eolis dengan animasi. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.40
Gambar 4.40 Tampilan halaman animasi sedimentasi eolis
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
sedimentasi_eolis.gotoAndPlay(1);
sedimentasi_eolis._visible = true;
Soundsedimentasieolis = new Sound();
Soundsedimentasieolis.attachSound("sedimentasieolis");
Soundsedimentasieolis.start();
}
Modul Program 4.42 Action script halaman animasi sedimentasi eolis
4.2.41 Tampilan Halaman Sedimentasi Pantai
Halaman sedimentasi pantai berisi wacana materi sedimentasi pantai. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.41
Gambar 4.41 Tampilan halaman sedimentasi pantai
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_sedimentasipantai.onRelease=function()
{
gotoAndStop(9);
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
}
Modul Program 4.43 Action script halaman sedimentasi pantai
4.2.42 Tampilan Halaman Animasi Sedimentasi Pantai
Halaman animasi sedimentasi pantai menampilkan ilustrasi terjadinya sedimentasi pantai dengan animasi. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.42
Gambar 4.42Tampilan halaman animasi sedimentasi pantai
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
sedimentasi_pantai.gotoAndPlay(1);
sedimentasi_pantai._visible = true;
Soundsedimentasipantai = new Sound();
Soundsedimentasipantai.attachSound("sedimentasipantai");
Soundsedimentasipantai.start();
}
Modul Program 4.44 Action script halaman animasi sedimentasi pantai
4.2.43 Tampilan Halaman Erosi
Halaman pengikisan berisi wacana klarifikasi mengenai pengikisan dan materi-materi yang terdapat dalam erosi. Terdapat empat materi dalam pembelajaran ini, materi tersebut ialah pengikisan air, pengikisan es, pengikisan angin dan pengikisan air laut. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.43
Gambar 4.43 Tampilan halaman erosi
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_erosi.onRelease = function ()
{
gotoAndStop(10);
this.enabled=false;
but_pelapukan.enabled=true;
but_sedimentasi.enabled=true;
}
Modul Program 4.45 Action script halaman erosi
4.2.44 Tampilan Halaman Video Erosi
Halaman video erosi menampilkan cuplikan video mengenai erosi. Tampilan halaman video pengikisan sanggup dilihat pada Gambar 4.44
Gambar 4.44 Tampilan halaman video erosi
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_video.onRelease = function()
{
v_erosi._visible = true;
stopAllSounds();
v_erosi.gotoAndStop(1);
}
v_erosi.but_play.onRelease = function()
{
v_erosi.play();
}
v_erosi.but_stop.onRelease = function()
{
v_erosi.gotoAndStop(1);
}
v_erosi.but_pause.onRelease = function()
{
v_erosi.stop();
}
Modul Program 4.46 Action script halaman video erosi
4.2.45 Tampilan Halaman Erosi Air
Halaman pengikisan air berisi wacana materi pengikisan air. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.45
Gambar 4.45 Tampilan halaman pengikisan air
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_erosiair.onRelease=function()
{
gotoAndStop(11);
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
}
Modul Program 4.47 Action script halaman pengikisan air
4.2.46 Tampilan Halaman Animasi Erosi Air
Halaman animasi pengikisan air menampilkan ilustrasi terjadinya pengikisan air dengan animasi. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.46
Gambar 4.46 Tampilan halaman animasi pengikisan air
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
erosiair.gotoAndPlay(1);
erosiair._visible = true;
Sounderosiair = new Sound();
Sounderosiair.attachSound("erosiair");
Sounderosiair.start();
}
Modul Program 4.48 Action script halaman animasi pengikisan air
4.2.47 Tampilan Halaman Erosi Es
Halaman pengikisan es berisi wacana materi pengikisan es. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.47
Gambar 4.47 Tampilan halaman pengikisan es
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_erosies.onRelease=function()
{
gotoAndStop(12);
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
}
Modul Program 4.49 Action script halaman pengikisan es
4.2.48 Tampilan Halaman Animasi Erosi Es
Halaman animasi pengikisan es menampilkan ilustrasi terjadinya pengikisan es dengan animasi. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.48
Gambar 4.48 Tampilan halaman animasi pengikisan es
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
erosi_es.gotoAndPlay(1);
erosi_es._visible = true;
Sounderosies = new Sound();
Sounderosies.attachSound("erosies");
Sounderosies.start();
}
Modul Program 4.50 Action script halaman animasi pengikisan es
4.2.49 Tampilan Halaman Erosi Angin
Halaman pengikisan angin berisi wacana materi pengikisan angin. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.49
Gambar 4.49 Tampilan halaman pengikisan angin
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_erosiangin.onRelease=function()
{
gotoAndStop(13);
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
}
Modul Program 4.51 Action script halaman pengikisan angin
4.2.50 Tampilan Halaman Animasi Erosi Angin
Halaman animasi pengikisan angin menampilkan ilustrasi terjadinya pengikisan angin dengan animasi. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.50
Gambar 4.50 Tampilan halaman animasi pengikisan angin
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
erosi_angin.gotoAndPlay(1);
erosi_angin._visible = true;
Sounderosiangin = new Sound();
Sounderosiangin.attachSound("erosiangin");
Sounderosiangin.start();
}
Modul Program 4.52 Action script halaman animasi pengikisan angin
4.2.51 Tampilan Halaman Erosi Air Laut
Halaman pengikisan air bahari berisi wacana materi pengikisan air laut. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.51
Gambar 4.51 Tampilan halaman pengikisan air laut
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_erosiairlaut.onRelease=function()
{
gotoAndStop(14);
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
}
Modul Program 4.53 Action script halaman pengikisan air laut
4.2.52 Tampilan Halaman Animasi Erosi Air Laut
Halaman animasi pengikisan air bahari menampilkan ilustrasi terjadinya pengikisan air bahari dengan animasi. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.52
Gambar 4.52 Tampilan halaman animasi pengikisan air laut
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
erosi_laut.gotoAndPlay(1);
erosi_laut._visible = true;
Sounderosiairlaut = new Sound();
Sounderosiairlaut.attachSound("erosiairlaut");
Sounderosiairlaut.start();
}
Modul Program 4.54 Action script halaman animasi pengikisan air bahari
4.2.53 Tampilan Halaman Batu-Batuan
Halaman batu-batuan / batuan berisi wacana klarifikasi jenis-jenis batuan. Terdapat tiga pilihan button, yaitu batuan sedimen, batuan beku dan batuan metamorf. Tampilan halaman batu-batuan sanggup dilihat pada Gambar 4.53
Gambar 4.56 Tampilan halaman batu-batuan
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
stop();
but_batuan.onRelease=function ()
{ gotoAndStop(1);
but_batuansedimen.enabled=true;
but_batuanbeku.enabled=true;
but_batuanmetamorf.enabled=true;
}
Modul Program 4.55 Action script halaman batu-batuan
4.2.54 Tampilan Halaman Batuan Sedimen
Halaman batuan sedimen berisi wacana klarifikasi mengenai batuan sedimen dan materi-materi yang terdapat dalam batuan sedimen. Terdapat tiga materi dalam pembelajaran ini, materi tersebut ialah batuan sedimen klastik, batuan sedimen kimia dan batuan sedimen biogenik. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.54
Gambar 4.57 Tampilan halaman batuan sedimen
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_batuansedimen.onRelease=function()
{ gotoAndStop(2);
this.enabled=false;
but_batuanbeku.enabled=true;
but_batuanmetamorf.enabled=true;
}
Modul Program 4.56 Action script halaman batuan sedimen
4.2.55 Tampilan Halaman Video Batuan Sedimen
Halaman video batuan sedimen menampilkan cuplikan video mengenai batuan sedimen. Tampilan halaman video batuan sedimen sanggup dilihat pada Gambar 4.55
Gambar 4.55 Tampilan halaman video batuan sedimen
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_video.onRelease = function()
{
batu_sedimen._visible = true;
stopAllSounds();
batu_sedimen.gotoAndStop(1);
}
batu_sedimen.but_play.onRelease = function()
{
batu_sedimen.play();
}
batu_sedimen.but_stop.onRelease = function()
{
batu_sedimen.gotoAndStop(1);
}
batu_sedimen.but_pause.onRelease = function()
{
batu_sedimen.stop();
}
Modul Program 4.57 Action script halaman video batuan sedimen
4.2.56 Tampilan Halaman Batuan Sedimen Klastik
Halaman batuan sedimen klastik berisi wacana pengertian dan penyebab terjadinya batuan sedimen klastik. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.56
Gambar 4.56 Tampilan halaman batuan sedimen klastik
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_batuansedimenklastik.onRelease=function()
{
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
gotoAndStop(3);
}
Modul Program 4.58 Action script halaman batuan sedimen klastik
4.2.57 Tampilan Halaman Batuan Sedimen Kimia
Halaman batuan sedimen kimia berisi wacana pengertian dan penyebab terjadinya batuan sedimen kimia. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.57
Gambar 4.57 Tampilan halaman batuan sedimen kimia
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_batuansedimenkimia.onRelease=function()
{
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
gotoAndStop(4);
}
Modul Program 4.59 Action script halaman batuan sedimen kimia
4.2.58 Tampilan Halaman Batuan Sedimen Biogenik
Halaman batuan sedimen biogenik berisi wacana pengertian dan penyebab terjadinya batuan sedimen biogenik. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.58
Gambar 4.58 Tampilan halaman batuan sedimen biogenik
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_batuansedimenbiogenik.onRelease=function()
{
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
gotoAndStop(5);
}
Modul Program 4.60 Action script halaman batuan sedimen biogenik
4.2.59 Tampilan Halaman Batuan Beku
Halaman batuan beku berisi wacana klarifikasi mengenai batuan beku dan materi-materi yang terdapat dalam batuan beku. Terdapat dua materi dalam pembelajaran ini, materi tersebut ialah batuan beku luar dan batuan beku dalam. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.59
Gambar 4.59 Tampilan halaman batuan beku
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_batuanbeku.onRelease=function()
{ gotoAndStop(6);
this.enabled=false;
but_batuansedimen.enabled=true;
but_batuanmetamorf.enabled=true;
}
Modul Program 4.61 Action script halaman batuan beku
4.2.60 Tampilan Halaman Video Batuan Beku
Halaman video batuan beku menampilkan cuplikan video mengenai batuan beku. Tampilan halaman video batuan beku sanggup dilihat pada Gambar 4.60
Gambar 4.60 Tampilan halaman video batuan beku
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_video.onRelease = function()
{
batu_beku._visible = true;
stopAllSounds();
batu_beku.gotoAndStop(1);
}
batu_beku.but_play.onRelease = function()
{
batu_beku.play();
}
batu_beku.but_stop.onRelease = function()
{
batu_beku.gotoAndStop(1);
}
batu_beku.but_pause.onRelease = function()
{
batu_beku.stop();
}
Modul Program 4.62 Action script halaman video batuan beku
4.2.61 Tampilan Halaman Batuan Beku Luar
Halaman batuan beku luar berisi wacana pengertian dan penyebab terjadinya batuan beku luar. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.61
Gambar 4.61 Tampilan halaman batuan batuan beku luar
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_batuanbekuluar.onRelease=function()
{
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
gotoAndStop(7);
}
Modul Program 4.63 Action script halaman batuan beku luar
4.2.62 Tampilan Halaman Batuan Beku Dalam
Halaman batuan beku dalam berisi wacana pengertian dan penyebab terjadinya batuan beku dalam. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.62
Gambar 4.62 Tampilan halaman batuan batuan beku dalam
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_batuanbekudalam.onRelease=function()
{
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
gotoAndStop(8);
}
Modul Program 4.64 Action script halaman batuan beku dalam
4.2.63 Tampilan Halaman Batuan Metamorf
Halaman batuan beku berisi wacana klarifikasi mengenai batuan metamorf dan materi-materi yang terdapat dalam batuan metamorf. Terdapat tiga materi dalam pembelajaran ini, materi tersebut ialah batuan metamorf kontak, batuan metamorf terkubur dan batuan metamorf regional. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.63
Gambar 4.63 Tampilan halaman batuan metamorf
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_batuanmetamorf.onRelease = function ()
{
gotoAndStop(9);
this.enabled=false;
but_batuansedimen.enabled=true;
but_batuanbeku.enabled=true;
}
Modul Program 4.65 Action script halaman batuan metamorf
4.2.64 Tampilan Halaman Video Batuan Metamorf
Halaman video batuan metamorf menampilkan cuplikan video mengenai batuan metamorf. Tampilan halaman video batuan metamorf sanggup dilihat pada Gambar 4.64
Gambar 4.64 Tampilan halaman video batuan metamorf
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_video.onRelease = function()
{
batu_metamorf._visible = true;
stopAllSounds();
batu_metamorf.gotoAndStop(1);
}
batu_metamorf.but_play.onRelease = function()
{
batu_metamorf.play();
}
batu_metamorf.but_stop.onRelease = function()
{
batu_metamorf.gotoAndStop(1);
}
batu_metamorf.but_pause.onRelease = function()
{
batu_metamorf.stop();
}
Modul Program 4.66 Action script halaman video batuan metamorf
4.2.65 Tampilan Halaman Batuan Metamorf Kontak
Halaman batuan metamorf kontak berisi wacana pengertian dan penyebab terjadinya batuan metamorf kontak. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.65
Gambar 4.65 Tampilan halaman batuan batuan metamorf kontak
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_batuanmetamorfkontak.onRelease=function()
{
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
gotoAndStop(10);
}
Modul Program 4.67 Action script halaman batuan metamorf kontak
4.2.66 Tampilan Halaman Batuan Metamorf Terkubur
Halaman batuan metamorf terkubur berisi wacana pengertian dan penyebab terjadinya batuan metamorf terkubur. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.66
Gambar 4.66 Tampilan halaman batuan batuan metamorf terkubur
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_batuanmetamorfterkubur.onRelease=function()
{
gotoAndStop(11);
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
}
Modul Program 4.68 Action script halaman batuan metamorf terkubur
4.2.67 Tampilan Halaman Batuan Metamorf Regional
Halaman batuan metamorf regional berisi wacana pengertian dan penyebab terjadinya batuan metamorf regional. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.67
Gambar 4.67 Tampilan halaman batuan batuan metamorf regional
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_batuanmetamorfregional.onRelease=function()
{
gotoAndStop(12);
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
}
Modul Program 4.69 Action script halaman batuan metamorf regional
4.2.68 Tampilan Halaman Animasi Siklus Batuan
Halaman animasi siklus batuan berisi wacana ilustrasi terjadinya batu-batuan dalam bentuk animasi. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.68
Gambar 4.68 Tampilan halaman animasi siklus batuan
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
siklus.gotoAndPlay(1);
siklus._visible = true;
Soundsiklus = new Sound();
Soundsiklus.attachSound("siklus");
Soundsiklus.start();
}
Modul Program 4.70 Action script halaman animasi siklus batuan
4.2.69 Tampilan Halaman Soal
Merupakan halaman awal dari soal. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.69
Gambar 4.69 Tampilan halaman soal
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
stop();
benar = 0;
salah = 0;
total_frame = 13;
array_frame = [];
for (i=2; i<=total_frame; i++)
{
array_frame.push(i);
}
array_frame.sort(function ()
{
return random(2) ? 1 : -1;
}
);
jumlah_frame = 10;
mulai.onRelease=function()
{
jumlah_frame--;
gotoAndStop(array_frame[jumlah_frame]);
}
Modul Program 4.71 Action script halaman soal
4.2.70 Tampilan Halaman Soal Mulai
Merupakan halaman kumpulan soal-soal pilihan ganda. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.70
Gambar 4.70 Tampilan halaman soal mulai
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
stop();
a.onRelease=function()
{ gotoAndPlay(20);
}
b.onRelease=function()
{
benar += 1;
if (jumlah_frame>=0)
{
jumlah_frame--;
gotoAndPlay(array_frame[jumlah_frame]);
}
if (jumlah_frame<0)
{ gotoAndStop(12);
}
}
c.onRelease=function()
{ gotoAndPlay(20);
}
d.onRelease=function()
{ gotoAndPlay(20);
}
Modul Program 4.72 Action script halaman soal mulai
4.2.71 Tampilan Halaman Jawaban Salah
Merupakan halaman kalau tanggapan yang dipilh merupakan tanggapan yang salah. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.70
Gambar 4110 Tampilan halaman nilai
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
salah += 1;
if (jumlah_frame>=0)
{
jumlah_frame--;
gotoAndStop(array_frame[jumlah_frame]);
}
if (jumlah_frame<0)
{
gotoAndStop(12);
}
Modul Program 4.73 Action script halaman nilai
4.2.72 Tampilan Halaman Nilai
Merupakan halaman simpulan dari scene soal yang berisi nilai. Tampilan halaman ini sanggup dilihat pada Gambar 4.72
Gambar 4.72 Tampilan halaman nilai
Berikut ini ialah listing jadwal dalam halaman ini :
stop();
stopAllSounds();
benar_tampil = benar;
salah_tampil = salah;
but_keluar.onRelease=function()
{
fscommand("quit",true);
}
but_menu.onRelease=function()
{
getURL("menu2.swf",_level0);
}
mulai.onRelease=function()
{
gotoAndStop(1);
}
Modul Program 4.74 Action script halaman nilai
BAB V
PENUTUP
Pada cuilan ini akan disajikan kesimpulan dan saran dari hasil analisis dan implimentasi permasalahan pada cuilan sebelumnya. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, kemudian akan dikemukakan saran-saran yang diharapkan sanggup bermanfaat.
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis, perancangan dan implementasi yang telah dilakukan, sanggup disimpulkan bahwa telah berhasil dirancang dan dibangun Aplikasi Pembelajaran Geografi Untuk Siswa SMP Kelas VII Berbasis Multimedia.
Kegunaan dari aplikasi ini ialah sanggup membantu para siswa SMP khususnya siswa kelas VII dalam memahami materi mata pelajaran Geografi, dalam hal ini materi tersebut ialah Bentuk Muka Bumi dan membantu para guru dalam menawarkan materi pembelajaran biar lebih bervariasi.
5.2 Saran
Setelah Aplikasi Pembelajaran Geografi Untuk Siswa SMP Kelas VII Berbasis Multimedia sanggup digunakan ada beberapa saran yang sanggup menyempurnakan aplikasi ini nantinya, sehingga akan sanggup memakai aplikasi gres yang lebih sempurna, yaitu :
1. Refrensi materi pembelajaran dalam aplikasi lebih baik diambil dari banyak buku pelajaran.
2. Menambah materi pembelajaran geografi yang tidak dibahas dalam aplikasi ini.
3. Aplikasi dibangun dengan objek dan data materi pembelajaran yang berlaku berdasarkan kurikulum.
4. Materi pembelajaran bisa dirubah menyesuaikan Kurikulum TingkatSatuan Pendidikan (KTSP).
0 Response to "Aplikasi Pembelajaran Geografi Untuk Siswa Smp Kelas Vii Berbasis Multimedia"
Post a Comment